MEMANFAATKAN MOMENTUM
Sadarkah anda bahwa mendekati bulan Ramadhan dan tentunya di bulan Ramadhan itu sendiri, mendadak iklan sirup banyak bermunculan di televisi? Padahal sebelumnya di hari-hari biasa jarang banget nongol iklan sirup di televisi.
Dan nantikan saja kemunculan iklan teh botol merk tertentu yang biasa tampil di bulan Ramadhan dengan tagline kondangnya "berbukalah dengan yang manis ....".
Kenapa mereka baru muncul di bulan Ramadhan?? Itu adalah MOMENTUM. Siapapun tahu bahwa setelah berpuasa seharian, tubuh memerlukan asupan energi dalam hidangan pembukanya. Dan lazimnya energi itu didapat dengan mengkonsumsi hidangan yang manis-manis dan segar.
Kolak, es sirup, teh botol, dan hidangan manis segar lainnya yang mengandung banyak kalori adalah menu wajib di bulan puasa. Jadi kebutuhan konsumsi yang manis-manis di masa itu lebih besar. Ketika DEMAND sedang tinggi, maka saat itulah SUPPLY harus tersedia. Ini hukum permintaan dan penawaran.
Sobat properti, saya tahu persis bahwa Yogya adalah kota pelajar dan kota wisata. Hari Selasa tanggal 22 Juni 2014 adalah tanggal dimana UGM menggelar ujian tulis (utul) mandiri. Pesertanya ribuan calon mahasiswa yang datang dari berbagai kota. Sejak hari Sabtu di jalanan kota Yogya sudah penuh sesak mobil-mobil dari luar kota. Hotel-hotel juga penuh tamu, baik wisatawan murni yang sedang liburan dengan anaknya, ataupun para ortu yang ikut mengantar anaknya ikut utul mandiri.
Itu adalah momentum buat saya mengerahkan sales force. Mereka disebar ke berbagai titik lokasi yang dianggap menjadi sentra berkumpulnya para pendatang. Yaitu di tempat kuliner, dan di parkiran seputaran kampus. Disana mereka menebar flyer kepada tamu restoran, dan juga menyelipkan flyer ke wiper mobil luar kota yang sedang parkir.
Ini namanya 'blind opportunity'. Semacam memberondongkan amunisi ke sekumpulan obyek sasaran. Bisa kena syukur, kalau luput semua ya tidak masalah. Yang penting berani menembak. Tanpa keberanian menembak, maka tak ada kemungkinan mendapatkan korban.
Kalau istilah saya ketika memotivasi sales force adalah memakai teori MENEBAR JALA. Doktrin saya adalah tebarkan jala kemana-mana. Menebar jala ke tempat-tempat yang diduga terdapat ikannya. Mungkin jala kita tak selalu mendapat hasil tangkapan, tapi setiap tebaran jala selalu memiliki harapan mendapat ikan. Berani menebar jala, ada kemungkinan mendapat ikan. Tanpa menebar, tak ada kemungkinan mendapat ikan.
Memanfaatkan MOMENTUM sama artinya dengan menebar jala ke tempat yang diduga banyak ikannya. Tanpa adanya momentum, bukan berarti tak melakukan aktivitas tebar jala. Menebar jala setiap hari tanpa henti, adalah doktrin untuk semua sales properti.
1 Komentar
KABAR BAIK!!!
BalasNama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
Penulisan markup di komentar