JODOH ANDA ADALAH
WANITA GEGAR OTAK
Hillary Clinton ex first lady dan ex Menlu AS, dikabarkan tahun 2012 pernah menderita penyakit perut akibat sebuah virus yang membuat dia dehidrasi, terjatuh dan pingsan. Pemeriksaan dokter menyebutkan Hillary menderita gegar otak, bahkan ditemukan gumpalan darah di otaknya. Itu membuat penglihatannya terganggu dan melihat obyek seakan dobel.
Tapi saat ini dokter pribadinya menyatakan Hillary sudah pulih 100% dari gegar otaknya, dan siap masuk bursa pemilihan presiden AS.
Sobat properti, didalam analogi mencari lahan hotdeal yang bisa dieksekusi dengan skim lunak, saya sering menyebut bahwa jodoh kita mungkin adalah wanita penderita GEGAR OTAK. Itu sebuah paradoks bahwa kita tak mungkin mendapatkan kriteria lahan yang sempurna.
Jika lahan saya ibaratkan sebagai seorang wanita, maka kriteria wanita sempurna adalah:
1. Cantik
2. Sexy
3. Pintar
4. Ngetop
5. Baik hati
6. Kaya raya (atau anak orang kaya)
7. Taat beribadah
Itu bukan jodoh anda. Wanita dengan kriteria seperti itu mungkin jodohnya anak konglomerat, atau jadi menantunya para pejabat.
Jika wanita sempurna memiliki 7 kriteria, mungkin jodoh anda cuma bisa memenuhi beberapa kriteria, yaitu: pintar, baik hati, dan taat beribadah. Bisa juga dapat yang cantik dan sexy, tapi pernah menderita gegar otak, atau mungkin pernah jadi pasien rumah sakit jiwa. Bukan wanita sempurna, tapi tak menutup kemungkinan membuat anda bahagia.
Sekarang kembali membahas tentang lahan yuk. Bagi komunitas pemburu lahan hotdeal seperti kita, kriteria lahan sempurna adalah :
1. Lokasi bagus
2. Akses mudah, jalur 2 arah
3. Sudah bersertipikat
4. Kontur datar
5. Bentuk kotak (setidaknya bukan asimetris)
6. Harga murah (wajar)
7. Skim bayar lunak
Jangan punya ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap lahan buruan anda. Mendapatkan lahan hotdeal yang memenuhi 7 kriteria diatas, sungguh teramat sulit. Paling-paling anda hanya bisa mendapatkan 3-5 pemenuhan kriteria saja. Karena lahan sempurna seperti itu, biasanya dijual mahal dan harus bayar tunai.
Artinya: anda akan mendapatkan lahan yang mungkin lokasinya kurang bagus, mungkin jalannya cuma 1 arah, mungkin konturnya rendah dan harus ditimbun, mungkin belum bersertipikat, mungkin bentuknya tidak simetris yang membuat efektifitas lahan menjadi kecil.
Apapun itu, sepanjang harganya wajar dan skim pembayaran lunak, tetap bisa dipertimbangkan untuk kita eksekusi. Lakukan analisa pesaing, buatlah komparasi harga. Jika output harga jual kita masih feasible, jangan ragu untuk mengeksekusi lahan tersebut.
Pengalaman saya pribadi, ada 3 hal yang saya jadikan kriteria utama, yaitu : skim bayar lunak, harga murah (wajar), dan sudah bersertipikat. Setelah itu baru mensyaratkan 1-3 kriteria lainnya.
Mungkin anda bertanya: apakah mengembangkan lahan yang tidak sempurna tidak mempersulit pemasaran? Tidak juga, karena kita tetap bisa menutupi kelemahan yang ada dengan menciptakan KEUNGGULAN KOMPETITIF di produk kita. Dan tentu saja pemilihan strategi yang tepat di aspek produk, harga, distribusi, dan promosi.
Sebagai penutup artikel ini, saya cuma ingin menegaskan bahwa bagi komunitas pemburu lahan hot deal seperti anda dan saya, jangan mimpi bisa mendapatkan lahan yang memenuhi kriteria sempurna. Jodoh kita adalah lahan yang sudah lama dipasarkan oleh pemiliknya tapi tidak laku-laku, karena memiliki beberapa kelemahan. Dan justru disitulah letak peluangnya. Karena kita bisa mengerjakan apa yang orang lain tak mampu mengerjakannya.
Tetap semangat !!!!
2. Sexy
3. Pintar
4. Ngetop
5. Baik hati
6. Kaya raya (atau anak orang kaya)
7. Taat beribadah
Itu bukan jodoh anda. Wanita dengan kriteria seperti itu mungkin jodohnya anak konglomerat, atau jadi menantunya para pejabat.
Jika wanita sempurna memiliki 7 kriteria, mungkin jodoh anda cuma bisa memenuhi beberapa kriteria, yaitu: pintar, baik hati, dan taat beribadah. Bisa juga dapat yang cantik dan sexy, tapi pernah menderita gegar otak, atau mungkin pernah jadi pasien rumah sakit jiwa. Bukan wanita sempurna, tapi tak menutup kemungkinan membuat anda bahagia.
Sekarang kembali membahas tentang lahan yuk. Bagi komunitas pemburu lahan hotdeal seperti kita, kriteria lahan sempurna adalah :
1. Lokasi bagus
2. Akses mudah, jalur 2 arah
3. Sudah bersertipikat
4. Kontur datar
5. Bentuk kotak (setidaknya bukan asimetris)
6. Harga murah (wajar)
7. Skim bayar lunak
Jangan punya ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap lahan buruan anda. Mendapatkan lahan hotdeal yang memenuhi 7 kriteria diatas, sungguh teramat sulit. Paling-paling anda hanya bisa mendapatkan 3-5 pemenuhan kriteria saja. Karena lahan sempurna seperti itu, biasanya dijual mahal dan harus bayar tunai.
Artinya: anda akan mendapatkan lahan yang mungkin lokasinya kurang bagus, mungkin jalannya cuma 1 arah, mungkin konturnya rendah dan harus ditimbun, mungkin belum bersertipikat, mungkin bentuknya tidak simetris yang membuat efektifitas lahan menjadi kecil.
Apapun itu, sepanjang harganya wajar dan skim pembayaran lunak, tetap bisa dipertimbangkan untuk kita eksekusi. Lakukan analisa pesaing, buatlah komparasi harga. Jika output harga jual kita masih feasible, jangan ragu untuk mengeksekusi lahan tersebut.
Pengalaman saya pribadi, ada 3 hal yang saya jadikan kriteria utama, yaitu : skim bayar lunak, harga murah (wajar), dan sudah bersertipikat. Setelah itu baru mensyaratkan 1-3 kriteria lainnya.
Mungkin anda bertanya: apakah mengembangkan lahan yang tidak sempurna tidak mempersulit pemasaran? Tidak juga, karena kita tetap bisa menutupi kelemahan yang ada dengan menciptakan KEUNGGULAN KOMPETITIF di produk kita. Dan tentu saja pemilihan strategi yang tepat di aspek produk, harga, distribusi, dan promosi.
Sebagai penutup artikel ini, saya cuma ingin menegaskan bahwa bagi komunitas pemburu lahan hot deal seperti anda dan saya, jangan mimpi bisa mendapatkan lahan yang memenuhi kriteria sempurna. Jodoh kita adalah lahan yang sudah lama dipasarkan oleh pemiliknya tapi tidak laku-laku, karena memiliki beberapa kelemahan. Dan justru disitulah letak peluangnya. Karena kita bisa mengerjakan apa yang orang lain tak mampu mengerjakannya.
Tetap semangat !!!!
0 Komentar
Penulisan markup di komentar