www.JinProperti.Info - Ada seorang janda tua yang secara ekonomi hidup pas-pasan. Suaminya meninggal sejak anak perempuan satu-satunya buah cinta mereka yang bernama Zaskia masih berusia 1 tahun. Janda tua ini membesarkan Zaskia seorang diri, di sebuah desa kecil di pinggiran kota yang bernama desa Gothic.
Zaskia tumbuh menjadi gadis yang berparas cantik dan bertubuh sangat proporsional. Kulitnya kuning langsat dengan rambut nan hitam panjang terurai. Sayang sekali si janda tua tak memiliki biaya untuk mendadani serta merias anak gadisnya yang saat ini sudah berusia 19 tahun dan sedang ranum-ranumnya, dimana payudaranya sudah tumbuh demikian montok dan segarnya.
Jika gadis-gadis lain yang berparas pas-pasan bisa masuk ke salon untuk dilakukan make over atau dikoreksi bibir serta hidungnya dengan operasi plastik supaya bertambah cantik, maka Zaskia tampil natural dengan segala kepolosannya.
Jika gadis-gadis lain tampil modis dengan memakai jeans, T shirt, sepatu high heel dan polesan make up merk terkenal, maka Zaskia dari desa Gothic hanya tampil ala kadarnya dengan bedak murahan, tanpa wangi parfum apapun.
Meski hidup berkekurangan dan labil ekonomi, ibu janda tua punya mimpi agar Zaskia mendapatkan jodoh pria mapan yang bisa membawanya hidup dalam statutatisasi kemakmuran.
Suatu malam janda tua tersebut bermimpi ditemui mendiang suaminya, yang memberitahukan kepadanya agar membongkar ubin dibawah lemari, karena disitu tersimpan satu cincin bermata berlian yang akan bisa menunjukkan jalan agar anak gadis mereka menemukan jodohnya.
Janda tua terbangun, kemudian melakukan perintah mendiang suaminya dengan membongkar ubin dibawah lemari, dan benarlah apa kata mendiang suaminya didalam mimpi, dibawah ubin ditemukan cincin emas bermata berlian yang berkilau begitu indahnya. Janda tua begitu bersukacita karenanya, dan kemudian berpikir keras mencari akal agar cincin berlian itu bisa menolong Zaskia mendapatkan jodohnya.
Ingin tahu apa yang dilakukan si janda tua? Dia mengundang anak gadisnya dan berkata; "Zaskia, emak tak punya biaya untuk mendandani kamu dari ujung kaki sampai ujung kepala, karena untuk itu diperlukan biaya yang sangat besar. Tapi emak ingin membuat dirimu tampil cantik dan menarik, yang membuat banyak pria tergila-gila padamu."
"Emak punya ide. Emak akan meluluri tanganmu yang sudah berkulit mulus itu supaya lebih kinclong. Kemudian kuku jari jemarimu akan emak potong yang rapi, dan diberi kutex warna merah muda supaya cerah ceria. Dan di jari manismu akan emak pasangkan cincin emas bermata berlian pemberian bapakmu. Emak akan memotret tanganmu dan jari-jari lentiknya, tanpa harus memperlihatkan badan serta wajahmu."
"Emak akan memamerkan indahnya jari lentikmu itu di social media (dibantu tetangganya yang melek IT). Biarkan semua mata lelaki memandangi indahnya jari lentikmu, dan otak mereka akan berimajinasi sendiri secantik apakah paras gadis yang memiliki jari lentik seindah itu. Biarkan otak mereka berfantasi sendiri semolek apakah tubuh gadis yang memiliki jari lentik seindah itu. Emak yakin tanpa harus melihat sendiri tubuh dan paras Zaskia, ada banyak pria yang sudah dibuat jatuh hati dan terkiung-kiung hanya dengan melihat jari-jari lentikmu."
Kemudian janda tua itu dibawah arahan tetangganya yang melek IT membuat fanpage di facebook dengan nama PEMILIK JARI LENTIK MENCARI JODOH, dan juga menyebarluaskannya melalui akun twitter. Kontes cari jodoh itu dipromosikan secara gencar melalui twitter dan facebook selama 3 bulan penuh, dan mengundang siapapun pria yang berminat menyunting gadis pemilik jari lentik untuk datang pada sebuah tanggal dan tempat yang telah ditentukan.
Luar biasa. Meski hanya memamerkan jari jemari lentik milik Zaskia (tanpa memunculkan foto wajah dan seluruh badan), ada ratusan pria yang benar-benar hadir di lapangan desa Gothic untuk mengikuti kontes cari jodoh yang digelar oleh janda tua. Semua adalah korban imajinasi dan fantasinya sendiri. Mereka yakin pemilik jari lentik pastinya juga seorang putri cantik yang pantas diperebutkan..
Janda tua pintar juga. Sebelum hari H dia menjual cincin berlian peninggalan suaminya, dan menukarnya dengan seperangkat baju dan sepatu pesta yang akan dikenakan kepada Zaskia, supaya tampil jelita dihadapan banyak pria.
Tepat di hari H, Zaskia muncul didepan ratusan pria peserta kontes dengan penampilan anggun penuh pesona, membuat semua pria berdecak kagum melihat kecantikan parasnya dan kemolekan tubuhnya. Apa yang selama ini hanya mereka bayangkan didalam imajinasi dan fantasinya, sekarang nyata didepan mata.
Kontes cari jodoh itu berjalan dengan lancar, dan Zaskia dari desa Gothic akhirnya dipersunting oleh seorang milyader dari Semarang bernama Vicky Inhaller, yang berhasil mengkudeta hati Zaskia dengan segala pesonanya.
Sobat properti, kisah diatas imajiner belaka. Tapi ada satu pelajaran penting yang ingin saya bagikan, bahwa didalam kondisi keterbatasan modal, seharusnya kita harus tetap bisa menjual. Janda tua adalah analogi dari kita (baca; pengembang) yang memiliki modal kerja minim tapi ingin jualan laris manis. Zaskia gadis ranum adalah analogi dari lahan yang kita kembangkan, yang punya potensi bagus tetapi kondisinya masih mentah karena belum dimatangkan dengan dilengkapi infrastruktur. Sedangkan Vicky dan ratusan pemuda peserta kontes adalah analogi dari konsumen yang menjadi target market kita.
Jika modal kerja kita cekak, dan sudah pasti tak mencukupi jika harus mengerjakan semua pekerjaan infrastruktur (jalan, saluran, gerbang, taman, pagar dll), maka cukup anda rias dan anda dandani secara parsial saja bagian depan lahan yang anda kembangkan, sudah mampu membuat konsumen anda berimajinasi dan berfantasi sendiri.
Contoh konkrit;
Saya pernah mengerjakan proyek seluas 3 ha di Purwokerto. Saat memulai proyek, saya hanya merias bagian depannya saja. Saya bangun pos jaga sekaligus gerbang masuk lokasi. Saya membuat taman kecil nan hijau dengan ornamen estetika sebuah patung dekoratif. Kemudian saya kerjakan satu ruas jalan pendek sepanjang 20 meter saja yang sudah ditutup paving block dan dikunci kansteen di kanan kiri. Berm (bahu jalan) juga saya selesaikan tuntas dengan ditanami rumput dan kacang-kacangan. Ada beberapa titik saya tanami pohon peneduh.
Luas area yang saya dandani mungkin hanya kisaran 8 x 25 alias 200 m2. Itu tak seberapa dibanding luasan lahan keseluruhan yang mencapai 30.000 m2. Tapi saya selesaikan semua pekerjaan itu dengan tuntas, rapi, dan sempurna. Konsumen yang melihatnya sudah bisa tertarik, tanpa perlu melihat semua area seluas 3 ha tersebut. Dalam waktu 2 bulan saja, berhasil terjual 30 unit. Mantap bukan?
Ini ibarat kisah Zaskia yang hanya memamerkan jari lentiknya saja untuk membuat banyak pria tergila-gila, tanpa perlu melihat wajah dan tubuhnya. Kenapa? Karena semua pria bisa membayangkan wajah dan tubuhnya dalam imajinasinya sendiri.
Dengan melihat sebagian kecil saja. Konsumen sudah bisa membayangkan seluruhnya. Jika sebagian kecil yang anda pamerkan buruk, maka seluruhnya dibayangkan buruk. Jika sebagian kecil yang anda pamerkan bagus, maka seluruhnya dibayangkan bagus.
Jika anda tahu dan memahami teori JARI LENTIK ini, maka anda tak akan berlaku bodoh menghabiskan budget anda yang cekak hanya untuk menebar perkerasan, membuat saluran, atau membuat pagar keliling, setelah itu sudah kehabisan modal. Konsumen tak bakal tertarik hanya dengan melihat perkerasan jalan dan saluran yang tidak selesai tuntas.
Jika anda tahu teori JARI LENTIK, maka anda akan mengalokasikan budget yang cekak untuk memoles satu bagian kecil dari proyek anda (biasanya area muka proyek) untuk diselesaikan dengan tuntas sehingga mampu membuat konsumen anda mengambil keputusan untuk membeli karena tertarik. Tak perlu mengalokasikan budget besar di awal proyek, tapi berhasil membukukan banyak transaksi yang outputnya membuat piutang menggelembung dan cashflow proyek kita sehat.
Jika anda tahu teori JARI LENTIK, maka pada saat membuat siteplan, anda akan mendesain sedemikian rupa agar di bagian muka proyek anda ada satu area kecil yang bisa dijadikan ruang mengaplikasikan konsep jari lentik. Kombinasi gerbang pos jaga dan taman depan ditambah ornamen estetika berupa patung atau pedestal nama proyek atau benda seni lainnya (misal; guci, sculpture dll) adalah paduan yang ideal menciptakan daya tarik visual.
Saya sudah mengaplikasikan teori JARI LENTIK ini di banyak proyek properti yang saya kembangkan (Kampoeng Semawis, Kampoeng Harmoni, Kampoeng Hollywood, Kampoeng Paradise, Kampoeng Pelangi dll), dimana saya selalu memulai pekerjaan infrastruktur dengan mendandani bagian depan (muka) dari proyek yang saya kembangkan untuk membuat konsumen tertarik secara visual dan kemudian berani membayar tanda jadi.
Persis seperti kata Thukul Arwana; "Look the book from the cover." Melihat buku dari sampulnya. Jika sampulnya bagus, otak manusia akan mengatakan bahwa isinya bagus juga. Dan buku itu layak dibeli.
Selamat mencoba ya .... Ini namanya teori Jari Lentik Zaskia Gothic.
Jangan lupa, workshop properti CARA GAMPANG JADI PENGEMBANG digelar tanggal 5-6 Oktober 2013 di Semarang, tanggal 12-13 Oktober 2013 di Jakarta, dan tanggal 19 Oktober 2013 di Yogyakarta. Info hub; 0858 7586 7797
0 Komentar
Penulisan markup di komentar