SAMAD : SETELAH ANDI, BULAN DEPAN GILIRAN ANAS
Jin Properti - Setelah hampir 5 tahun tidak pernah ketemu, keponakan saya yang terakhir ketemu masih SD kelas VI, sekarang sudah SMA kelas II. Badannya tinggi tegap, kumisnya tipis, gaya rambutnya keren. Wow, sudah jadi perjaka masa kini sepertinya.
Sore itu saya punya kesempatan ngobrol sama dia di gazebo belakang rumahnya, sambil nunggu bapaknya pulang kerja.
Dia tanpa sungkan-sungkan bercerita tentang kisah cintanya memacari cewek-cewek di sekolahnya. Katanya dia sudah berpacaran 4 bulan dengan Andi Marissa Mattalata dan mulai sering cekcok, makanya Andi mau diputusin saja. Setelah Andi bisa diputus, bulan depan dia mau pendekatan dengan cewek kelas sebelah yang bernama Anna Shakira, biasa dipanggil Anas. Jadi Anas adalah giliran selanjutnya untuk dipacari.
Oh ya, keponakan saya tersebut bernama Samad. Dia menceritakan bahwa ada 3 cowok pesaing yang juga sama-sama naksir Anas. Tetapi dia yakin mampu mengatasinya, dan berhasil mendapatkan cinta Anas.
Pesaing pertama bernama Alex. Memang ganteng, tapi level gantengnya biasa-biasa saja. Kata Samad, jika kegantengan Alex nilainya 6,99 maka kegantengan Samad adalah 8,01. Jadi Samad merasa lebih ganteng ketimbang Alex.
Pesaing kedua bernama Bravo. Anak ini punya kegantengan yang setara dengan Samad. Tapi Samad merasa bisa mengatasi Bravo, karena Samad punya PERBEDAAN (differensiasi) yang mencolok dengan Bravo, yaitu Bravo berangkat sekolah naik angkot alias jalan kaki, sementara Samad punya sepeda motor masa kini yang bisa dipakai boncengin cewek untuk pergi nonton bioskop atau nongkrong di cafe.
Pesaing ketiga bernama Coki. Ini pesaing paling berat, karena Coki selain gantengnya setara Samad, Coki juga punya motor keren yang tak jauh beda dengan motor yang dimiliki Samad. Meski demikian Samad tetap optimis bahwa dia bisa tampil lebih mempesona di mata Anas ketimbang Coki. Karena Samad akan mengeksploitasi beberapa kelebihan yang ada pada dirinya, supaya dia memiliki nilai lebih di mata Anas.
Samad kemudian berusaha mengidentifikasi serta mengkomparasi hal-hal apa saja yang dia punya nilai lebih dibanding Coki, maka hal itulah yang akan dieksploitasi agar lebih menarik perhatian Anas.
Samad adalah pemain inti tim basket sekolah, sementara Coki tak pandai bermain basket. Samad bisa bermain gitar dan memiliki suara lumayan bagus, sementara Coki suaranya malah parau. Samad jago bikin puisi cinta karena punya jiwa perayu, sementara Coki sepertinya tak punya talenta ala pujangga.
Beberapa perbedaan itu hanyalah perbedaan tipis saja, bukan perbedaan ekstrem. Kalau tidak dieksploitasi tak bakal nampak di permukaan. Tapi karena Samad sadar bahwa hanya perbedaan-perbedaan kecil itulah yang dia miliki diatas Coki, maka dia akan FOCUS mengekspos semua kelebihan itu agar bisa mendapatkan cinta Anas.
Sobat properti, artikel diatas hanyalah analogi yang saya sampaikan kepada anda, sebelum saya menjelaskan bagaimana cara kita MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF ATAS PESAING ANDA. Jika Samad yang SMA kelas 2 saja yakin mampu mengatasi 3 pesaingnya dalam memperebutkan Anna Shakira, mosok sih anda mau kalah dengan Samad??
Ada 3 cara menciptakan keunggulan kompetitif, dan ini sudah berkali-kali saya tuliskan di blog ini. Meskipun demikian saya tak bosan-bosannya menulis ulang, supaya makin dipahami. Ketiga cara tersebut yaitu ;
1. COST LEADERSHIP
Menjual dengan harga lebih murah dibanding harga pesaing, akan tetapi memiliki level benefit yang setidaknya sama, bukan dibawahnya. Jika pesaing menjual 200 juta, maka kita menjual 190 juta. Ini resep sederhana yang diketahui banyak pedagang. Jual lebih murah, pastinya ya lebih laku. Hanya saja masalahnya, dengan menjual (misalnya) 190 juta tersebut, apakah anda mengorbankan laba? Ataukah melakukan efisiensi? Jika anda tidak tahu cara membuat breakdownnya, berapa harga dasar dan berapa margin labanya, tentu saja anda mesti ikutkelas workshop properti dulu supaya mahir membuat ACTION PLAN. (kelas terdekat di Denpasar Bali tgl 9-10 Nopember 2013)
Meskipun harga lebih murah, tetapi ada syarat lain bahwa level benefitnya setidaknya sama, bukan lebih rendah. Jika pesaing pakai bata merah, anda juga mesti pakai bata merah (bukan batako). Jika pesaing pakai plafond gypsum, anda juga mesti pakai gypsum (bukan triplek). Jika pesaing pakai kloset duduk, anda juga mesti pakai kloset duduk (bukan jongkok). Jika pesaing pakai gorong-gorong bawah tanah, anda juga bawah tanah (bukan saluran terbuka). Jika level benefitnya sama, akan tetapi harga jualnya lebih murah, maka dalam kondisi itulah anda bisa disebut memiliki KEUNGGULAN KOMPETITIF atas pesaing anda, dengan aplikasi jurus COST LEADERSHIP.
2. DIFFERENSIASI
Menciptakan perbedaan secara ekstrem atas pesaing anda. Bukan sekedar beda, tetapi beda signifikan yang memberikan manfaat kepada konsumen yang membeli produk perumahan anda. Jika pesaing lebar jalan hanya 6 meter, saluran terbuka, jaringan listrik kabel udara, maka anda membuat jalan lebar 9 meter, gorong-gorong tertutup, dan jaringan listrik bawah tanah. Jika pesaing tanpa kolam renang, maka proyek anda memiliki kolam renang. Jika pesaing tanpa fasilitas IT, maka proyek anda dilengkapi kamera CCTV dan semua rumah mendapatkan fasilitas WIFI. Itu semua hanyalah contoh saja, soal aplikasi di proyek anda silahkan wujudkan gagasan anda sendiri. Teorinya sederhana; berikan PERBEDAAN (differensiasi) yang signifikan dan memberikan manfaat bagi konsumen, sehingga proyek anda bisa memiliki KEUNGGULAN KOMPETITIF atas pesaing anda.
3. FOCUS
Ketika differensiasi (perbedaan signifikan) tidak mampu anda lakukan atas pesaing anda, maka berpikirlah lebih keras lagi dengan mengeksploitasi semua benefit dan kelebihan yang dimiliki proyek anda, agar bisa menciptakan perbedaan kecil yang memberikan manfaat bagi konsumen anda, sehingga mampu memberikan KEUNGGULAN KOMPETITIF atas pesaing anda. Itulah yang disebut dengan FOCUS.
Jika pesaing memakai kloset duduk merk abal-abal, maka anda memakai kloset duduk merk Toto. Jika pesaing memasang keramik dinding KM/WC hanya setinggi 175 cm, maka anda memasang keramik setinggi full plafond. Jika pesaing didepan rumah hanya diberikan rumput saja, maka anda memberikan taman kecil yang ada bunga perdu dan pohon palem. Jika pesaing memberikan waktu 4 bulan kepada konsumen untuk mengangsur uang muka, maka anda memberikan waktu 6 bulan. Jika pesaing hanya menempatkan satpam 1 orang saja di tiap shift, maka estate management yang anda kelola menempatkan 2 satpam setiap shift, dimana 1 orang standby di pos, dan 1 orang keliling naik sepeda. Konsumen yang sedang survei lokasi dan melihat ada satpam keliling naik sepeda akan menarik kesan yang positif atas proyek anda, dan memperbesar peluang untuk segera membayar tanda jadi.
Sobat properti, penjelasan dari saya atas 3 cara menciptakan keunggulan kompetitif terhadap pesaing sudah saya paparkan dengan gamblang, lengkap dengan contoh-contoh konkritnya. Saya yakin jika sudah paham apa yang dimaksud dengan 3 hal diatas, anda dijamin lebih kreatif dibanding saya dalam menciptakan keunggulan kompetitif di produk anda.
Selamat mencoba ya ....
0 Komentar
Penulisan markup di komentar