Baca "Ini Pola Pengasuhan Anak secara Tepat Part 1 Dulu"
Sax menawarkan sejumlah jalan keluar:
Lakukan makan bersama dan jadikan itu prioritas utama. Katanya, “Anda harus mengomunikasikan bahwa waktu bersama sebagai orangtua dan anak lebih penting daripada yang lain-lain.”
Suatu penelitian mengungkapkan bahwa dengan setiap tambahan kejadian makan bersama sebagai keluarga, semakin berkuranglah anak menyerap masalah-masalah seperti kecemasan atau melampiaskan masalah, misalnya bolos sekolah. Hal itu juga membantu anak mengembangkan kebiasaan baik soal gizi sehingga mengurangi masalah obesitas.
Keluarkan perangkat elektronik dari kamar tidur. Ini termasuk telepon genggam, komputer, televisi, dan permainan video. Anak-anak kekurangan tidur secara kronis, sehingga mengundang perilaku buruk dan bahkan dapat menjadi alasan mengapa anak-anak mendapat diagnosis kesehatan mental.
Tempatkan layar di ruang bersama dan batasi pemakaiannya. Generasi ini hidup di dalam dunia maya. Teman online dapat menjadi lebih penting daripada teman yang ditemui dalam dunia nyata.
Mereka jadi tidak paham caranya berkomunikasi tatap muka atau memiliki minat dan kegemaran luar ruang.
Permainan video juga mengganti tatanan sambungan kerja otak. Lagipula, apapun yang mereka unggah secara daring tidak akan pernah pergi. Pasanglah perangkat lunak semisal My Mobile Watchdog, yang membagikan kepada kita setiap foto yang mereka ambil atau unggah.
Ajarkan kerendahan hati. Berikan pelajaran yang menunjukkan anak-anak bahwa mereka bukanlah orang paling penting di dunia. Mereka perlu melihat dunia melalui pandangan pihak lain dan mampu menangani penolakan ataupun kegagalan. Tidak bisa “semuanya mendapatkan hadiah.”
Kerja sama antara sekolah dan orangtua. Jika anak melakukan sesuatu, jangan mendatangi guru atau pengurus sekolah dengan kecurigaan ataupun rasa tidak percaya. Kata Sax, “Orangtua bergegas ke sekolah seperti seorang pengacara yang meminta bukti.” Sebaliknya, tegakkan pelajaran tentang kejujuran dan integritas. Artinya, seorang anak pintar yang berlaku curang akan mendapatkan nilai “0”.
Awasi apa yang mereka lakukan. Anak remaja 14 tahun tidak boleh pergi pesta besama para mahasiswa atau pergi ke pantai pada saat libur musim semi. (Libur musim semi di AS kerap diisi dengan kegembiraan yang tidak pantas untuk anak di bawah umur).
Mereka tidak boleh pergi ke pesta dengan sajian alkohol dan kita juga tidak memberikannya kepada mereka. Pikirkanlah kemungkinan terburuk semisal mengemudi selagi mabuk, keracunan alkohol dan serangan seksual, dan sadarilah bahwa ini semua bukanlah keputusan yang siap mereka lakukan karena mereka belum dewasa.
Mereka perlu orang dewasa dan itulah kita. Dan bahkan kalau sesama orangtua merasa tidak masalah dengan sesuatu hal, kita tidak perlu ikut-ikutan. Kata Sax, “Orangtua lain mungkin tidak menyadari apa yang mereka lakukan. Itu sebabnya hal-hal yang mereka lakukan tidak memberikan hasil yang baik.”
Sejumlah hal tersebut, apalagi kalau baru bagi kita atau keluarga kita, bisa susah dan mungkin sulit diterapkan. Sax menganjurkan kegigihan dan komitmen. Katanya, “Anak-anak kita akan berterima kasih, mungkin bukan hari ini atau besok, tapi suatu hari nanti.”
0 Komentar
Penulisan markup di komentar